Untuk ibu atau Calon Ibu :Inilah 4 Peran Ibu dalam Internet Sehat


ketika membicarakan tentang internet sehat, banyak pihak yang berupaya ‘ngeles’ bahwa yang dimaksud sehat bukan hanya anti konten pornografi, tetapi juga anti piracy dan berbagai hal yang sejenis. Saya termasuk setuju bahwa internet sehat bisa bermakna luas, yaitu mengoptimalkan penggunaan internet akan benar-benar bermanfaat, bahkan mendorong kemanjuan anak bangsa ini untuk berbuat hebat bagi bangsanya. Makanya tidak salah jika blogdetik pun menggunakan tema ‘ internet sehat bikin hebat’ dalam festival blog 2010 yang pemenangnya akan diumumkan hari ini bertepatan dengan hari ibu (22 Desember).

Sebuah ‘kebetulan’ yang unik, yaitu pengumuman festival blog tentang internet sehat pada hari ibu ? Apakah ada kolerasinya ? Saya katakan, harus ada dan memang sudah semestinya. Benteng pertama internet sehat ada di setiap rumah –rumah kita. Orang tua dalam hal ini memang sudah seharusnya mengambil peran yang lebih tegas dalam mengkampanyekan internet sehat di rumahnya.
Betapa tidak ? mari kita tengok sejenak hasil suvey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) per Juni 2010 yang melibatkan i 4500 responden pelajar setingkat SMA  dari 12 provinsi di Indonesia. Hasil survei tersebut memberikan kenyataan yang memprihatinkan , bahwa :
  • 97 %  pelajar SMP/SMA pernah menonton video mesum melalui internet .
  • 92 %  dari mereka pernah melakukan aktifitas menjurus ke aktifitas seksual seperti ciuman , pelukan , bercumbu sampai pada oral seks .
  • 62 %  dari 4500 responden itu menyatakan pernah melakukan hubungan badan
Angka-angka di atas tentu akan membuat sebagian orang tua khususnya para ibu bergetar, bersedih dan penuh kecemasan dengan apa yang terjadi pada dunia anak-anak saat ini. Sungguh suatu hal yang tidak terbayangkan, karena bisa jadi seorang anak di rumah bak anak manis nan sholehah, tapi diluar itu ia intens berhubungan dengan seorang lawan jenis yang menawarkan kenikmatan-kenikmatan semu.

Sebuah koran lokal pernah menyebutkan sebuah kejadian, dua orang siswa siswi SMA terkenal di kota tersebut ketahuan berbuat mesum ( hampir berhubungan badan) di sebuah kelas yang sudah kosong. Yang mengherankan, setiap harinya siswa dan siswi tersebut termasuk dalam kategori siswa yang pendiam dan tidak banyak polah.  Bahkan kejadian yang belum lama berselang, seorang siswi SMK 2 Madiun kedapatan melahirkan di ruang UKS di sekolahnya setelah menempuh ujian. Bayinya yang mungil pun meninggal karena lemah. Yang mengherankan, hasil investigasi menyebutkan bahwa hubungan siswi tersebut dengan laki-laki yang menghamilinya sudah berjalan dengan setahun dan sudah sering berhubungan layaknya suami istri ! Naudzubillah

Kenyataan di atas menjadikan sebuah hal yang mustahil, jika internet sehat dibiarkan isu yang melangit saja, tanpa berusaha dibumikan ke rumah-rumah, untuk dikupas dan dijalankan oleh para ibu yang senantiasa prihatin dan cemas dengan masa depan anak-anaknya. Berikut beberapa hal yang bisa diusahakan oleh seorang ibu dalam menangkal bahaya pornografi dan pergaulan bebas yang ditularkan salah satunya melalui internet.

Pertama : Membentengi dengan Akhlak dan Ajaran Agama yang Mulia
Benteng pertama dalam diri seseorang adalah keimanan dan keyakinannya pada pahala dan dosa. Ketika seorang anak senantiasa mendapatkan bimbingan, contoh dan nasehat keagamaan yang menyentuh dari para ibu, maka dengan sendirinya mereka bak mendapatkan benteng kokoh dalam hatinya sebelum berbuat yang aneh-aneh. Kedekatan dengan amal ibadah yang khusus seperti rajin sholat, tilawah dan puasa sunnah, dzikrullah, atau ikut pengajian  misalnya, tentu sedikit banyak akan memalingkan bahkan menjauhkan anak-anak kita dari bahaya pornografi dan pergaulan bebas. Maka saat nya kini para ibu bertanya pada anak-anaknya, apakah sudah menjalankan sholat ? mengikuti kegiatan-kegiatan positif keagamaan ? juga secara langsung menasehati secara terus menerus tentang hal-hal tersebut.

Kedua : Menjalin Komunikasi yang Dekat dengan Keluarga
Pangkal persoalan terkadang bukan karena pergaulan yang tidak terkontrol, tapi bisa jadi karena kesibukan orang tua dalam mengawasi anak-anaknya. Jika ada pengawasan biasanya hanya seadanya dan kaku luar biasa. Anak tidak mendapatkan rasa aman dan nyaman untuk berbagi cerita, maka akhirnya dunia luar rumah selalu menjadi pelampiasannya. Karenanya mari para ibu dan orangtua menciptakan komunikasi yang ceria dan terbuka di rumah masing-masing. Tidak ada masalah kecuali akan lebih ringan jika dihadapi bersama.

Ketiga : Menyediakan Koneksi Internet yang Sehat dan Aman di rumah
Melarang anak kita untuk pergi ke warung internet secara umum juga termasuk hal yang merugikan dan membabi buta. Karena banyak hal bermanfaat yang bisa didapatkan di internet, selain juga biasanya karena tugas-tuga sekolah yang senantiasa berhubungan dengan internet. Oleh karena itu, sebagai sebuah solusi para orang tua harus berusaha menyediakan koneksi internet di rumah. Apalagi saat ini terlampau banyak pilihan untuk menarik koneksi internet di rumah kita, dari mulai ragam macam modem yang ditawarkan, hingga paket-paket speedy yang selalu memikat pelanggannya.
Setelah tersedia koneksi internet yang lancar, maka pekerjaan rumah berikutnya adalah memastikan bahwa koneksi tersebut digunakan dengan baik dan tidak berlebihan. Begitu pula jangan sampai menciptakan peluang untuk mengakses konten pornografi dari rumah sendiri !. Maka hal teknis untuk mencegah hal tersebut bisa dimulai dari penempatan PC di ruangan yang terbuka, begitu pula dibuat aturan yang dibuat dan disepakati dengan penuh cinta, seputar batasan penggunaan internet dan jika perlu dengan hukuman-hukuman ringan didalamnya.  Setelah itu semua, tentu PR besar lainnya adalah memastikan sistem internet di komputer tersebut benar-benar aman, bahkan sekalipun para orang tua tidak ada di rumah. Karenanya perlu para orang tua kembali belajar sedikit tentang setting DNS Nawala misalnya, atau menginstalkan software parental tertentu dan cara lainnya untuk mengamankan konten internet di rumah anda.

Keempat : Mengarahkan dan memberi contoh penggunaan internet sehat
Ini agak berat, karena berarti para ibu harus mampu mengarahkan anak-anaknya bagaimana berinternet secara sehat. Artinya, seorang ibu harus paham terlebih dahulu seluk beluk dunia internet dan kebaikan-kebaikan di dalamnya, agar mampu memilah dan meilih untuk direkomendasikan kepada anaknya. Bukan tidak mungkin, seorang ibu akan mengajarkan pada anaknya seputar dunia blogging, toh sudah teramat banyak blogger dari kalangan ibu-ibu yang eksis di dunia maya. Bukan tidak mungkin pula, sang anak suatu ketika akan menjadi tenaga ahli atau asisten bagi ibunya saat mulai berjualan membuka toko di dunia maya. Semuanya menjadi begitu indah saat para ibu tau persisi apa kecenderungan anak-anaknya, lalu mengarahkan dan mencarikan bagaimana internet bisa meningkatkan kualitas anaknya tersebut.

0 Response to "Untuk ibu atau Calon Ibu :Inilah 4 Peran Ibu dalam Internet Sehat"

Posting Komentar